Perusahaan mobil Automobilli Pagani S.p.A kembali mengeluarkan supercar yang mengguncang dunia otomotif. Setelah dikeluarkannya supercar Pagani Zonda dan Pagani Zonda R, kini Pagani mengeluarkan supercar baru dengan sentuhan futuristiknya, yaitu Pagani Huayra, Cinque, dan Huayra R.
Pagani Huayra mengandung sentuhan futuristik yang memungkinkan pengemudi menggunakan dua jenis transmisi, yaitu manual dan paddle shift. Bagian manual, gear stick milik Huayra dapat dilihat kinerja transmisinya.
Pagani Huayra memiliki harga yang tinggi dan mahal, karena emblem dan identitas supercar ini pun di buat dari pure-titanium dan memerlukan waktu 8 jam untuk membuat satu emblem nama ini.
Pagani Huayra mampu melesat melebihi Zonda dan Zonda R, sehingga ini adalah sebuah supercar pembaruan untuk Pagani S.p.A
Saturday, February 22, 2014
Larangan Mengubah Engine Mapping, Mampukah Menghambat RBR?
Pada dunia F1 modern, grip lebih penting daripada power, mengapa?
Ada dua alasan. Pertama, engine F1 telah di-freeze tanpa pengembangan sejak akhir Musim 2006. Engine mobil saat ini, adalah sama persis dengan engine mobil di Musim 2006 lalu. Alasan kedua adalah, andaikan engine tidak di-freeze pun, tidak ada gunanya menambah power jika grip tidak bertambah. Power yang ada saat ini sudah excessive alias berlebihan. Jika grip tidak baik, maka power tidak terdeliver dengan baik dan hanya membuat ban mobil skidding tanpa membuat keuntungan apapun.
Untuk memaksimalkan grip, ada dua cara yang dapat ditempuh. Cara mekanis dan cara aerodinamis sehingga ada istilah mechanical-grip dan aerodynamic-grip. Mechanical-grip adalah grip yang berasal dari setingan komponen mekanis mobil yang berhubungan dengan gaya-normal (gaya vertikal ke arah bawah) bawah yang diterima oleh ban. Faktor-faktor yang mempengaruhi mechanical-grip adalah setingan suspensi, antiroll-bar, bobot mobil, distribusi berat, dan distribusi pengereman. Sedangkan aerodinanic-grip adalah grip yang berasal dari gaya akibat aliran angin yang terkonversi menjadi grip berkat ”bantuan” komponen-komponen aero seperti sayap, fins, diffuser dan sejenisnya.
FIA, yang memang selalu berusaha menghambat laju mobil F1 demi alasan keamanan dan keseruan balapan, banyak sekali mengeluarkan aturan dan batasan yang tujuannya adalah menghambat grip, baik aerodynamic-grip maupun mechanical-grip. Di area ini, para insinyur dan desainer mobil hampir tidak mendapat ruang untuk improvisasi dan berinovasi karena batasan yang begitu ketat. Namun bukan insinyur F1 namanya jika mereka tidak mampu untuk melihat peluang dan lubang di dalam regulasi FIA demi untuk mendapatkan tujuan utama desain mobil F1 saat ini, more grip!
Satu area yang sebelumnya tidak terpikir bahwa ternyata dapat pula menyumbangkan grip bagi ban dan membuat mobil lebih lincah dan kencang adalah ECU alias Electronic Control Unit. Bagaimana bisa? Bukankah ECU hanya punya urusan terhadap engine saja, apakah ECU juga bisa menambah grip? “Tentu saja bisa”, ini mungkin yang menjadi jawaban Adrian Newey dan tim desainernya pada awal musim 2010 lalu.
Kembali ke masalah grip dan ECU. Peran ECU dalam menyediakan grip yang lebih besar “dijembatani” oleh inovasi usang bernama “blown-diffuser”. Tanpa peran ECU, blown diffuser tidak berguna dan hanya dipakai oleh mobil F1 kuno di era pertengahan 80-an dan sudah ditinggalkan orang sejak awal 90-an. Tetapi di tangan Adrian Newey dan team desainernya, blown-diffuser dan ECU adalah satu kekuatan “sinergi-baru”. ECU membuat mesin tetap menyediakan tekanan exhaust saat pembalap mengangkat pedal gasnya saat tiba di tikungan. Hasilnya, di Musim 2010, ban RBR lebih grippy di tikungan dibanding mobil lain, dan inovasi ini dicontek abis di Musim ini oleh hampir seluruh mobil yang berlomba di atas trek. Jadilah ini inovasi yang banyak dikenal orang sebagai “Off-throttle blown diffuser (OTBD)”. Mekanisme OTBD, secara garis besar, adalah bahwa RBR melakukan engine re-mapping pada ECU mereka sehingga pembakaran di silinder ruang bakar engine tetap terjadi walau pembalap melepas injakan mereka pada pedal gasnya. Caranya, engine mapping yang menginstruksikan pada throttle untuk tetap terbuka sebagian walau pedal gas tidak terinjak untuk membuat ada aliran bahan bakar dan udara yang mengalir ke dalam silinder pembakaran. Pembakaran yang terjadi tidak termanfaatkan menjadi power engine (karena memang tidak diperlukan) melainkan langsung dialirkan ke saluran buang untuk membantu kerja diffuser menyediakan ground effect di kolong mobil. Bagaimana bisa pembakaran tidak menjadi power untuk engine? Lagi-lagi ini peran engine mapping di ECU. Kondisi ini bisa terjadi karena engine mapping mengintruksikan busi untuk menyala di akhir langkah kerja piston sehingga tekanan akibat pembakaran bukan mendorong piston melakukan langkah kerja melainkan menghambat laju piston yang akhirnya menambah efek engine-braking dan selanjutnya membantu kerja diffuser seperti yang telah dijelaskan di atas.
Namun demikian, walau mekanisme OTBD memberi dua keuntungan (engine braking lebih besar dan ground-effect yang lebih baik) saat menikung, kerugian yang cukup signifikan juga harus “dibayar” yaitu tingkat konsumsi bahan bakar yang lebih boros, mengingat bahan bakar tetap terpakai dan terbakar walau pedal gas tidak diinjak. Karena itu, RBR mengatur engine-mappingnya sedemikian rupa sehingga efek OTBD ini lebih besar terjadi pada kualifikasi dan dibuat kecil saja pada saat race. Pada kualifikasi, di mana mobil hanya menempuh beberap lap saja, konsumsi bahan bakar yang lebih besar bukan tidak terlalu menjadi persoalan. Tetapi pada saat balapan, konsumsi bahan bakar harus lebih diperhatikan karena menyangkut masalah bobot mobil saat start dan masalah realibility komponen mesin.
Engine
mapping yang berbeda antara kualifikasi dan balapan inilah yang membuat
mobil RBR amat perkasa di saat kualifikasi, dalam beberapa kali
kualifikasi bahkan Vettel mampu mencatat perbedaan waktu hampir satu
detik per lap dengan pembalap di P2, tetapi kehilangan pacenya pada saat
race, walau tetap kencang.
FIA telah mengantisipasi “trick” di atas dengan cara melarang tim untuk mengubah engine mapping ini pada periode setelah kualifikasi dan saat start lomba. Bersama dengan larangan terhadap OTBD, larangan untuk mengubah engine mapping akan membuat mobil kehilangan ground-effect secara signifikan dan akan menambah laptime beberapa milliseconds. Tetapi apakah ini akan memotong keunggulan RBR terhadap team lain, yang nampaknya menjadi “tujuan utama” FIA mengeluarkan larangan-larangan ini? Saya punya keyakinan bahwa jawaban atas pertanyaan ini adalah “tidak”. RBR tetap akan unggul di musim dua alasan, pertama, OTBD sudah dimanfaatkan oleh hampir seluruh team sehingga kehilangan OTBD adalah merupakan kerugian bersama. Alasan kedua, secara karakter, mobil RBR tahun ini adalah mobil terbaik yang mampu beradaptasi lebih baik terhadap ban Pirelli dibanding mobil-mobil lain di lintasan.
Ada dua alasan. Pertama, engine F1 telah di-freeze tanpa pengembangan sejak akhir Musim 2006. Engine mobil saat ini, adalah sama persis dengan engine mobil di Musim 2006 lalu. Alasan kedua adalah, andaikan engine tidak di-freeze pun, tidak ada gunanya menambah power jika grip tidak bertambah. Power yang ada saat ini sudah excessive alias berlebihan. Jika grip tidak baik, maka power tidak terdeliver dengan baik dan hanya membuat ban mobil skidding tanpa membuat keuntungan apapun.
Untuk memaksimalkan grip, ada dua cara yang dapat ditempuh. Cara mekanis dan cara aerodinamis sehingga ada istilah mechanical-grip dan aerodynamic-grip. Mechanical-grip adalah grip yang berasal dari setingan komponen mekanis mobil yang berhubungan dengan gaya-normal (gaya vertikal ke arah bawah) bawah yang diterima oleh ban. Faktor-faktor yang mempengaruhi mechanical-grip adalah setingan suspensi, antiroll-bar, bobot mobil, distribusi berat, dan distribusi pengereman. Sedangkan aerodinanic-grip adalah grip yang berasal dari gaya akibat aliran angin yang terkonversi menjadi grip berkat ”bantuan” komponen-komponen aero seperti sayap, fins, diffuser dan sejenisnya.
FIA, yang memang selalu berusaha menghambat laju mobil F1 demi alasan keamanan dan keseruan balapan, banyak sekali mengeluarkan aturan dan batasan yang tujuannya adalah menghambat grip, baik aerodynamic-grip maupun mechanical-grip. Di area ini, para insinyur dan desainer mobil hampir tidak mendapat ruang untuk improvisasi dan berinovasi karena batasan yang begitu ketat. Namun bukan insinyur F1 namanya jika mereka tidak mampu untuk melihat peluang dan lubang di dalam regulasi FIA demi untuk mendapatkan tujuan utama desain mobil F1 saat ini, more grip!
Satu area yang sebelumnya tidak terpikir bahwa ternyata dapat pula menyumbangkan grip bagi ban dan membuat mobil lebih lincah dan kencang adalah ECU alias Electronic Control Unit. Bagaimana bisa? Bukankah ECU hanya punya urusan terhadap engine saja, apakah ECU juga bisa menambah grip? “Tentu saja bisa”, ini mungkin yang menjadi jawaban Adrian Newey dan tim desainernya pada awal musim 2010 lalu.
Kembali ke masalah grip dan ECU. Peran ECU dalam menyediakan grip yang lebih besar “dijembatani” oleh inovasi usang bernama “blown-diffuser”. Tanpa peran ECU, blown diffuser tidak berguna dan hanya dipakai oleh mobil F1 kuno di era pertengahan 80-an dan sudah ditinggalkan orang sejak awal 90-an. Tetapi di tangan Adrian Newey dan team desainernya, blown-diffuser dan ECU adalah satu kekuatan “sinergi-baru”. ECU membuat mesin tetap menyediakan tekanan exhaust saat pembalap mengangkat pedal gasnya saat tiba di tikungan. Hasilnya, di Musim 2010, ban RBR lebih grippy di tikungan dibanding mobil lain, dan inovasi ini dicontek abis di Musim ini oleh hampir seluruh mobil yang berlomba di atas trek. Jadilah ini inovasi yang banyak dikenal orang sebagai “Off-throttle blown diffuser (OTBD)”. Mekanisme OTBD, secara garis besar, adalah bahwa RBR melakukan engine re-mapping pada ECU mereka sehingga pembakaran di silinder ruang bakar engine tetap terjadi walau pembalap melepas injakan mereka pada pedal gasnya. Caranya, engine mapping yang menginstruksikan pada throttle untuk tetap terbuka sebagian walau pedal gas tidak terinjak untuk membuat ada aliran bahan bakar dan udara yang mengalir ke dalam silinder pembakaran. Pembakaran yang terjadi tidak termanfaatkan menjadi power engine (karena memang tidak diperlukan) melainkan langsung dialirkan ke saluran buang untuk membantu kerja diffuser menyediakan ground effect di kolong mobil. Bagaimana bisa pembakaran tidak menjadi power untuk engine? Lagi-lagi ini peran engine mapping di ECU. Kondisi ini bisa terjadi karena engine mapping mengintruksikan busi untuk menyala di akhir langkah kerja piston sehingga tekanan akibat pembakaran bukan mendorong piston melakukan langkah kerja melainkan menghambat laju piston yang akhirnya menambah efek engine-braking dan selanjutnya membantu kerja diffuser seperti yang telah dijelaskan di atas.
Namun demikian, walau mekanisme OTBD memberi dua keuntungan (engine braking lebih besar dan ground-effect yang lebih baik) saat menikung, kerugian yang cukup signifikan juga harus “dibayar” yaitu tingkat konsumsi bahan bakar yang lebih boros, mengingat bahan bakar tetap terpakai dan terbakar walau pedal gas tidak diinjak. Karena itu, RBR mengatur engine-mappingnya sedemikian rupa sehingga efek OTBD ini lebih besar terjadi pada kualifikasi dan dibuat kecil saja pada saat race. Pada kualifikasi, di mana mobil hanya menempuh beberap lap saja, konsumsi bahan bakar yang lebih besar bukan tidak terlalu menjadi persoalan. Tetapi pada saat balapan, konsumsi bahan bakar harus lebih diperhatikan karena menyangkut masalah bobot mobil saat start dan masalah realibility komponen mesin.

FIA telah mengantisipasi “trick” di atas dengan cara melarang tim untuk mengubah engine mapping ini pada periode setelah kualifikasi dan saat start lomba. Bersama dengan larangan terhadap OTBD, larangan untuk mengubah engine mapping akan membuat mobil kehilangan ground-effect secara signifikan dan akan menambah laptime beberapa milliseconds. Tetapi apakah ini akan memotong keunggulan RBR terhadap team lain, yang nampaknya menjadi “tujuan utama” FIA mengeluarkan larangan-larangan ini? Saya punya keyakinan bahwa jawaban atas pertanyaan ini adalah “tidak”. RBR tetap akan unggul di musim dua alasan, pertama, OTBD sudah dimanfaatkan oleh hampir seluruh team sehingga kehilangan OTBD adalah merupakan kerugian bersama. Alasan kedua, secara karakter, mobil RBR tahun ini adalah mobil terbaik yang mampu beradaptasi lebih baik terhadap ban Pirelli dibanding mobil-mobil lain di lintasan.
Friday, February 21, 2014
Nissan GT-R "The Godzilla" R35
Nissan antara tahun 1989 sampai 2002 mencoba membuat mobil GTR dari seri awal sampai keluar GTR 35. Nissan sudah membuat banyak perubahan sejak keluarnya Nissan classic. GTR sendiri berasal dari nama Gran Turismo yang memiliki arti kecepatan yang abadi.
GT-R memiliki generasi awal sampai akhir yaitu:
GT-R memiliki generasi awal sampai akhir yaitu:
- GT-R KCPG10 atau R27
- GT-R R28
- GT-R R29
- GT-R R30
- GT-R R31
- GT-R R32
- GT-R R33
- GT-R "Blue Flash" R34
- GT-R "The Godzilla" R35 2009
- GT-R "The Samurai Saber" R35 2014
GT-R R35 memiliki desain yang mengambil desain katana dan desain robot dari serial Robocon. R35 memiliki kekuatan 350 HP dan terbukti jauh lebih kuat dibanding Jaguar XKR-S.
Chevrolet "Blue Demon" Corvette C6 Zero-1
Blue Demon, merupakan julukan tepat untuk menggambarkan tenaga luar biasa dari mobil Chevrolet Corvette C6 yang diberi kode, Zero-1.
Mobil ini memiliki spesifikasi yang akan sangat jelas menggambarkan seperti apa teror yang dapat ditebar oleh Zero-1 di jalanan.
Spesifikasi:
Mobil ini memiliki spesifikasi yang akan sangat jelas menggambarkan seperti apa teror yang dapat ditebar oleh Zero-1 di jalanan.
Spesifikasi:
- V8 6.126 liter Pushrod, dengan TVS Supercharger and Changecooler.
- 638 B-HorsePower
- 6500 rpm redline
- 330 km/h Top Speed
- 0-60 mph = 3,1 detik
- 1st gear ratio = 2,29
- 6th gear ratio = 0,67
- 92,0 mm stroke
- 10,5 PSi max Supercharger boost
Spesifikasi diatas mampu memecah kebisingan yang terjadi di jalanan maupun di arena balap.
Nürburgring
Nurburgring merupakan salah satu sirkuit yang terletak di Nurburg, Rheinland-Pfalz, Jerman. Sirkuit ini memiliki panjang 5,148 km dan digunakan untuk pertandingan Formula 1, 100 km Nurburgring, Nurburgring 24 hours, DTM, dan Formula 3.
Bagian paling terkenal dari Nurburgring adalah Nordschelife atau Lingkar Utara. Nordschleife memiliki diameter 20,83 km dengan 154 tikungan. Karena panjangnya, lingkar utara nordschleife dijuluki sebagai "The Green Hell." Serta dijadikan sebagai sirkuit uji coba berbagai jenis mobil.
Bagian paling terkenal dari Nurburgring adalah Nordschelife atau Lingkar Utara. Nordschleife memiliki diameter 20,83 km dengan 154 tikungan. Karena panjangnya, lingkar utara nordschleife dijuluki sebagai "The Green Hell." Serta dijadikan sebagai sirkuit uji coba berbagai jenis mobil.
Aston Martin Vanquish 2014
Aston Martin Vanquish, sportcar yang seperti malaikat ditengah aston martin lainnya. Vanquish 2014 dikatakan sebagai Aston Martin terbaik yang pernah dibuat, dengan tenaga yang jauh berbeda daripada Aston Martin One-77, V12 Vintage, DBS bahkan DB9.
Vanquish 2014 dibuat sebagai penyempurnaan dari Vanquish 2001, 2003, dan 2011. Bisa dikatakan bahwa Aston Martin satu ini sebagai pencerahan atas kesalahan Aston Martin, yaitu membuat mobil kota yang didesain berdasar test yang dilakukan di sirkuit paling berkelok di Nurburg, Jerman, yaitu Nurburgring.
Vanquish 2014 dibuat sebagai penyempurnaan dari Vanquish 2001, 2003, dan 2011. Bisa dikatakan bahwa Aston Martin satu ini sebagai pencerahan atas kesalahan Aston Martin, yaitu membuat mobil kota yang didesain berdasar test yang dilakukan di sirkuit paling berkelok di Nurburg, Jerman, yaitu Nurburgring.
Fisker Karma EvEr
Apa anda menginginkan mobil four-seater dengan teknologi e-Hybrid dan desain indah dan spektakuler, sebuah mobil masa depan yang 89% bahan penyusunnya terbuat dari bahan alam?
Jawabannya adalah Fisker Karma EvEr. mobil yang dibuat dengan perpaduan antara desainer Aston Martin dengan desainer Audi ini merupakan mobil ramah lingkungan yang sumber tenaganya berasal dari Panel Surya yang terpasang di atap mobil elegan ini.
Untuk mendapatkan mobil ini pun tidak tanggung-tanggung, mobil ini terbilang sangat mahal daripada mobil hybrid lainnya. Tetapi fasilitas yang dapat anda dapatkan akan mengubah pola pikir anda tentang harga mahal yang anda keluarkan untuk mobil ini.
Jawabannya adalah Fisker Karma EvEr. mobil yang dibuat dengan perpaduan antara desainer Aston Martin dengan desainer Audi ini merupakan mobil ramah lingkungan yang sumber tenaganya berasal dari Panel Surya yang terpasang di atap mobil elegan ini.
Untuk mendapatkan mobil ini pun tidak tanggung-tanggung, mobil ini terbilang sangat mahal daripada mobil hybrid lainnya. Tetapi fasilitas yang dapat anda dapatkan akan mengubah pola pikir anda tentang harga mahal yang anda keluarkan untuk mobil ini.
Lamborghini Veneno
Lamborghini Veneno, merupakan Lamborghini fenomenal yang harganya menjulang tinggi karena performa mesin V16 supercharged-nya ini, dibanderol seharga US$4.000.000.
Lamborghini Veneno diluncurkan pertama kali pada tahun 2013 dan mampu menarik hati Raja Abdullah dari Dubai untuk membeli mobil Lamborghini termahal ini untuk menjadi satu dari koleksi mobil mewahnya.
Lamborghini Veneno mampu mendapatkan tenaga percepatang dalam 2,8 detik untuk menempuh kecepatan 0-100 mph. Bahan penyusun tubuhnya terbuat dari teknologi McLaren, yaitu Carbon Monocell, sebuah bahan serat carbon terintegrasi yang dibuat untuk membuat mobil kehilangan 20kg dari bobot asli mobil yang artinya mempersingkat waktu 0,2 detik lebih cepat dari penggunaan rangka biasa.
Lamborghini Veneno diluncurkan pertama kali pada tahun 2013 dan mampu menarik hati Raja Abdullah dari Dubai untuk membeli mobil Lamborghini termahal ini untuk menjadi satu dari koleksi mobil mewahnya.
Lamborghini Veneno mampu mendapatkan tenaga percepatang dalam 2,8 detik untuk menempuh kecepatan 0-100 mph. Bahan penyusun tubuhnya terbuat dari teknologi McLaren, yaitu Carbon Monocell, sebuah bahan serat carbon terintegrasi yang dibuat untuk membuat mobil kehilangan 20kg dari bobot asli mobil yang artinya mempersingkat waktu 0,2 detik lebih cepat dari penggunaan rangka biasa.
Lamborghini Miura
Lamborghini ini merupakan Lamborghini yang dibuat antara tahun 1966 dan 1973. Lamborghini Miura diisukan sebagai sportscar pertama yang menggunakan kekuatan mesin V12 dengan 3929 cc dan transmisi manual 5-speed.
Lamborghini Miura adalah pengguna mid-engine dan rear-wheel drive. Lamborghini Miura didesain oleh Marcello Gandini, dan setelah Lamborghini Miura mendapat kejayaannya, Miura tetap diproduksi sampai Lamborghini Countach masuk menggantikan Miura pada 1974.
Lamborghini Miura diproduksi kembali pada 2006 sebagai concept car dengan desain yang masih menjadi ciri khas dari Miura 1966.
Lamborghini Miura adalah pengguna mid-engine dan rear-wheel drive. Lamborghini Miura didesain oleh Marcello Gandini, dan setelah Lamborghini Miura mendapat kejayaannya, Miura tetap diproduksi sampai Lamborghini Countach masuk menggantikan Miura pada 1974.
Lamborghini Miura diproduksi kembali pada 2006 sebagai concept car dengan desain yang masih menjadi ciri khas dari Miura 1966.
Thursday, February 20, 2014
Lamborghini's History
Siapa yang tidak pernah mendengar nama produsen pembuat supercar satu ini? Lamborghini S.p.A, inilah nama produsen supercar ternama asal negeri pizza, Italia.
Produsen supercar ini merupakan perusahaan manufaktur Lamborghini yang didirikan oleh Ferruccio Lamborghini pada tanggal 30 Oktober 1963. Saat ini, Lamborghini S.p.A dipimpin oleh Stephan Winkelmann.
Kadang kita berpikir, kenapa lambang Lamborghini menggunakan hewan banteng adu. Alasannya sederhana, yaitu karena Ferruccio Lamborghini menyukai pertandingan adu banteng melawan matador. Bahkan nama mobil dari perusahaan Lamborghini semua menggunakan nama yang berasal dari nama banteng dan memiliki unsur banteng di dalamnya.
Sebagai contoh, Lamborghini Diablo, Lamborghini Veneno, bahkan ada nama Lamborghini yang mengandung unsur banteng dan uniknya lagi, kesan ini didapat dari Indonesia, yaitu Lamborghini Madura.
Berikut ini adalah nama mobil dari Lamborghini sampai sekarang,
Produsen supercar ini merupakan perusahaan manufaktur Lamborghini yang didirikan oleh Ferruccio Lamborghini pada tanggal 30 Oktober 1963. Saat ini, Lamborghini S.p.A dipimpin oleh Stephan Winkelmann.
Kadang kita berpikir, kenapa lambang Lamborghini menggunakan hewan banteng adu. Alasannya sederhana, yaitu karena Ferruccio Lamborghini menyukai pertandingan adu banteng melawan matador. Bahkan nama mobil dari perusahaan Lamborghini semua menggunakan nama yang berasal dari nama banteng dan memiliki unsur banteng di dalamnya.
Sebagai contoh, Lamborghini Diablo, Lamborghini Veneno, bahkan ada nama Lamborghini yang mengandung unsur banteng dan uniknya lagi, kesan ini didapat dari Indonesia, yaitu Lamborghini Madura.
Berikut ini adalah nama mobil dari Lamborghini sampai sekarang,
- Lamborghini Miura
- Lamborghini GT400
- Lamborghini Islero
- Lamborghini Jarama
- Lamborghini Uracco
- Lamborghini Countach
- Lamborghini Diablo
- Lamborghini Murcielago
- Lamborghini Gallardo
- Lamborghini Reventon
- Lamborghini Aventador
- Lamborghini Aventador J
- Lamborghini Veneno
- Lamborghini Madura
Lamborghini selain untuk mobil sportcar di jalan raya, Lamborghini juga mendaftarkan dirinya dalam LeMans dan SuperTrofeo
Subscribe to:
Posts (Atom)